Istrikubernama Ega, umurnya baru 25 tahun ketika kami menikah. Body-nya sangat proporsional, dengan tinggi 168m dan berat badan 52kg. Wajahnya manis, mirip Nadia Sapirah, rambutnya hitam panjang, dan kulitnya mulus sekali. Soal bentuk tubuhnya, tak perlu ditanya, sebab bisa aku ibaratkan dengan gitar listrik milik gitaris Aerosmith.
Malam pertama Maya wanita biasa dengan kehidupan sederhana, tiba-tiba kehidupanya berubah sejak ia menikah dengan mr,billionair mulanya kehidupan Maya membaik meski keadaan dengan keadaan ekonomi yang mengenaskan Maya tak pernah menyerah. Hingga jenjang pernikahanya dia baru menyadari seluruh kehidupanya berubah ia harus extra sabar menghadapi mertuanya tang benci padanya belum lagi diumur 18tahun Maya dibebankan oleh kuliahnya sekaligus jadi istri dalam Maya melewati semua rintangan tersebut dan menemui titik terang? viewsCompleted Bukan Cerita Dongeng Dijodohkan dengan CEO muda, tampan, dan mapan bak cerita dongeng. Tapi jika ikut mendapatkan masalah dan berhadapan dengan masa lalunya, masih mau? viewsOngoing Cerita Cinta Ayu Putri Cerita Cinta Ayu adalah serangkain cerita dari buku diari milik Ayu tentang cinta pertamanya yang tidak diharapkan, bagaimana dia kehilangan orang yang sangat peduli dengannya, dan bertemu dengan laki - laki angkuh yang menyadarkannya tentang cinta yang selama ini telah dia lewatkan. viewsOngoing Mengemis Malam Pertama " Aku menginginkan anak," ujar wanita itu dingin dengan tubuh basah kuyup. Riki memandang tak percaya. Mazaya ... istrinya itu kembali pulang, setelah kabur di malam pertama pernikahan mereka lima tahun yang lalu. Riki tak menjawab. Dia bisu, dan itulah kenapa Mazaya meninggalkannya, tak sudi menikah dengan laki-laki cacat. Sekarang Mazaya menjilat ludahnya sendiri demi nyawanya yang berada di ujung tanduk. viewsCompleted Kita dan Cerita Pertemuan seorang gadis bernama Rayna dengan teman teman di sekolah barunya menjadikan kisah yang berharga bagi dirinya. Bersekolah bersama sahabatnya serta menemukan teman baru membuatnya semakin menyukai dunia sekolahnya. Ia tidak pernah berpikir akan bertemu dengan seseorang yang kelak akan berpengaruh pada kehidupannya. Bermula saat ia pertama kali bertemu dengan seorang kakak kelas baik hati yang tidak sengaja ia temui diawal awal masuk sekolah. Dan bertemu dengan seorang teman laki laki sekelasnya yang menurutnya sangat menyebalkan. Hingga suatu saat ia tidak tahu lagi harus berbuat apa pada perasaannya yang tiba tiba saja muncul tanpa ia sadari. Ia harus menerima bahwa tidak selamanya 2 orang yang saling menyukai harus terus bersama jika takdir tidak mengizinkan. Hingga ia melupakan satu hal, yaitu ada orang lain yang memperhatikannya namun terabaikan. viewsOngoing Kisah Malam Pertama Undangan sudah tersebar, gedung dan WO pun sudah siap, seminggu sebelum acara. Sayangnya, mendekati hari bahagia itu, pengkhiatan Diran dan Jonna baru tercium oleh Gee Andhra. Luar biasa mengejutkan dan membuat hancur perasaan Gee Andhra bukan? Meski sadar biduk rumah tangganya sudah hancur di depan mata sebelum melangkah ke pelaminan, tetapi Gee Andhra memilih tetap melanjutkan pernikahan untuk menghancurkannya di kemudian hari. Ya. Karena sudah terlanjur basah kuyup memberikan kepercayaan dan mempersiapkan segala pernikahan, sekalian saja Gee Andhra menceburkan diri untuk melampiaskan rasa sakit hatinya pada Arya Diranda Harsa dan Jonna Alexa dalam embel-embel pernikahan. Meski begitu, dia berjanji pada dirinya sendiri, bahwa tidak akan pernah memberikan keperawanannya pada Diran sampai kapan pun. Ya. Keperawanan adalah hal yang paling berharga bagi Gee Andhra saat ini. Beruntung, hubungan yang terjalin 5 tahun dengan Diran itu tak sampai membuatnya hilang perawan. Meski toh bujuk rayu Diran hampir membuatnya terlena. Karena keperawanan adalah harga diri seorang perempuan, maka Gee Andhra akan memegang prinsip itu, tanpa peduli statusnya yang sudah sebagai seorang istri. Dia tidak akan menghancurkan barang berharganya itu untuk laki-laki bajingan yang merupakan suaminya sendiri. viewsOngoing TERNODA DI MALAM PERTAMA Di malam pertama pernikahannya, Aline shock karena ternyata bukan sang suami yang telah menghabiskan malam dengannya, tetapi sang adik ipar! Karena kejadian naas itu, Aline pun diceraikan di malam itu juga. Lebih parahnya lagi, Aline bahkan harus menikahi Rimba, sang adik ipar untuk menyelamatkan muka keluarga! Aline pun menerima semuanya sebagai ajang balas dendam. Meski begitu, Rimba menerima semua perlakuan buruk Aline. Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah hati Aline akan terus beku pada Rimba atau pada akhirnya mencair? viewsCompleted Hamil di Malam Pertama Dituduh sudah tak perawan dan sedang hamil, begitulah cerita malam pertama Vaulin. Ia ditalak Yuta malam itu juga, padahal ia merasa tak pernah melakukan hubungan badan dengan siapa pun. Apa yang terjadi sebenarnya? Siapa yang menghamili Vaulin dan mengapa ia merasa tak pernah melakukannya? Simak ceritanya! viewsCompleted Malam Pertama Dengan Majikan Nining, seorang gadis desa, menikah dengan lelaki yang tak memiliki status. Ya, antara duda dan suami orang yang bernama Andra. Istrinya pergi tanpa kejelasan dan kejadian itu berlangsung lama. Hal itu membuat Andra menjadi lelaki dingin dan tak berekspresi. Akankah Nining bisa membuka hati Andra kembali dan merobohkan gunung es itu? viewsCompleted Malam Pertama dengan Tetangga Rania terpaksa menikah dengan Reza gara-gara calon suaminya kabur. Awalnya Rania menolak karena keduanya bersahabat sudah lama, dan pernah berjanji untuk tidak saling mencintai. Namun karena keadaan yang memaksa mereka untuk menikah. Hari-hari mereka lalui bersama bagaikan kucing dengan tikus yang tak pernah akur. Namun saat rasa cinta mulai tumbuh, di antara mereka berdua, tiba-tiba Evan datang kembali dan meminta Reza untuk melepaskan Rania. Akankah Rania memilih Evan dan kembali padanya. Atau justru tetap bertahan dan membuka hati untuk Reza? viewsCompletedCeritaNikah Muda - Setiap pasangan punya cerita masing-masing gimana mereka yang awalnya orang asing satu sama lain, seiring waktu tiba-tiba jadi jatuh cinta. Ada pepatah dari mata turun kehati, kalau kata quotes dari tanah jawadwipa " Witing tresno jalaran soko kulino ", rasa suka yang tumbuh karena sering bertemu.
by RaMinaMi "Dek." Kudengar panggilannya dari arah belakangku. Membuat leherku meremang karena desah nafasnya di leherku. Dan tiba-tiba, kurasakan lengan besarnya merengkuh pinggangku, menarikku dalam dekapan hangatnya. Dadanya yang menempel pada punggungku, menguarkan kehangatan yang membuat kakiku tiba-tiba terasa seperti jelly. Hanya pelukan seperti ini, namun efeknya benar-benar berbahaya bagi tubuhku. "Heum." jawabku berpura-pura tenang menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya. Padahal jantung ini benar-benar terasa tidak karuan saat ini. Detakannya terasa sangat kencang, seolah jantung ini memaksa untuk keluar dari tempatnya. "Lepasin dulu Mas. Aku mau nyisir." tambahku lagi dan segera melepaskan pelukannya padaku, melanjutkan acara sisir-menyisirku tadi. Bukannya aku akan menolaknya, aku tahu apa yang diinginkannya, namun aku benar-benar ragu saat ini. "Ngapain disisir? Nanti juga berantakan." ucapnya dengan senyum menggodanya yang kulihat dari bayangannya pada cermin besar di hadapanku. Tanpa kusangka-sangka, dia sudah memelukku lagi, mengumpulkan rambutku ke satu sisi leherku, dan mulai mengecupi sisi leherku yang terbebas dari rambut. "Mas." ucapku dengan suara bergetar. Dan tanpa sadar memejamkan mataku, menikmati setiap kecupan yang dihujamkannya ke leherku. "Heum." gumamnya di leherku. Desah nafasnya yang hangat menerpa leherku, dan mengirimkan jutaan rasa menggelenyar ke seluruh tubuhku. Kurasakan salah satu tangan besarnya yang tadi memeluk pinggangku erat sudah mulai menjelajah mengelus perutku yang datar. "Eungh." lenguhku tanpa sadar. Dan refleks langsung menghentikan tangan besarnya yang mulai berkeliaran semakin ke atas. "Tapi Mas..." Aku membuka mataku dan menatap matanya yang sudah pekat melalui cermin besar di hadapan kami. Pandangan kami saling bertaut, membuat kakiku yang sudah seperti jelly terasa semakin lemas. Untung lengan besarnya masih dengan kokoh memegang pinggangku. Gaun tidurku sudah tidak berbentuk lagi. Tali kecil yang ada di bahu sudah melorot hingga ke lenganku, memperlihatkan belahan dadaku yang menambah keseksian penampilanku saat ini. Hanya terdiam, kami terus saling memandang lewat cermin besar tadi. Pemandangan yang sangat seksi menurutku. Dan tanpa kusangka-sangka, dia membalikkan tubuhku cepat menghadapnya. Dan langsung melumat bibirku lembut. Refleks, kubalas lumatannya pada bibirku, kusandarkan tubuhku pada tubuh besarnya, melingkarkan lenganku ke lehernya agar tidak terjatuh. Saling melumat, saling menjilat dan saling menggigit. Sial! Aku harus mengatakan ini sekarang, sebelum kewarasanku hilang karena nafsu. Kulepaskan tautan bibir kami, "Tapi Mas..." ucapku menggantung. "Tapi apalagi Dek?" tanyanya tidak sabar. Bisa kulihat raut kekesalan di wajahnya saat ini. "Tapi...ituuuu..." jawabku masih menggantung. "Iyah, itu apaaaaa?" tanyanya mulai gemas. Dan baru aku mau menjawab saat terdengar suara keras dari kamar sebelah. "Oeeeeeekkk oek oek." "Ah, itu yang kumaksud. Tapi, ini jamnya dedek minum susu Mas." ucapku segera melepaskan pelukan suamiku dan bergegas ke kamar sebelah melalui pintu penghubung kamar kami dan kamar dedek. "Kenapa nggak bilang dari tadi siiiihhh? Juniorku udah kehabisan nafas di bawah siniiii." teriaknya gemas. Dan aku hanya tersenyum mendengar teriakannya. Menggendong dedek dan duduk di sofa yang khusus disiapkan suamiku untuk tempatku menyusui dedek. "Tapi ini kan malam pertama kita Dek." ucapnya memelas, bersandar di pintu penghubung. "Malam pertama apa?" tanyaku bingung sembari menyusui dedek. Lah, gimana malam pertama kalau jelas-jelas bukti malam penuh keringat kami saat ini ada di gendonganku dan sedang kususui. "Malam pertama setelah 40 hari aku menahan diri." jawabnya pelan dan berjalan lemas masuk ke dalam kamar kami. Oow, suamiku sayang, suamiku malang.
1501 Negeri jiran. Bila sebut sahaja malam pertama, pasti kalian semua akan membayangkan dua mempelai yang asyik merayakan diri sebagai "Raja Sehari". Setelah penat melayat sanak dan saudara di siang hari, maka saat yang ditunggu-tunggu untuk merasai kenikmatan malam pertama pasti dinantikan. Namun apa yang ingin aku kongsikan bersama pembaca Cerita Nikah Muda – Setiap pasangan punya cerita masing-masing gimana mereka yang awalnya orang asing satu sama lain, seiring waktu tiba-tiba jadi jatuh cinta. Ada pepatah dari mata turun kehati, kalau kata quotes dari tanah jawadwipa “Witing tresno jalaran soko kulino”, rasa suka yang tumbuh karena sering bertemu. Dirasakan atau tidak, kenyataannya hal-hal seperti itu memang terjadi disekitar kita. Yang awalnya cuma teman biasa ternyata berkembang menjadi sesuatu yang istimewa. [Hello, Friendly reminder postingan ini tidak dimaksudkan untuk mengiklankan nikah muda, atau membujukmu melakukan hal yang sama dengan yang aku lakukan. Hanya sharing tentang bagaimana perjalananku menikah. I hope you can take it wisely ^^] Berawal dari profesiku di bidang farmasi yang membuatku wajib berinteraksi dengan banyak orang setiap hari. Mulai dari pasien yang datang menebus obat, dokter yang menulis resep, sesama praktisi kesehatan, orang-orang dari pabrik obat, dan masih banyak lagi. Singkat kata, setiap hari selalu ada orang baru yang kutemui. Dari sekian orang orang yang datang… Siapa yang tahu, ada satu orang disana yang bakalan jadi jodoh? Siapa yang tau kamu bakalan nikah muda? Gak ada yang tau. Gak pernah ada orang yang bisa menduga. Yup, yang namanya rahasia Tuhan emang mantab bana... Lika-liku Menikah Muda Aku dan dia memiliki banyak perbedaan. Kalau dari segi usia mungkin cuma terpaut 5 tahun, tapi di luar itu, sebenarnya kami berdua punya banyak sekali hal yang bertolak belakang. Salah satunya mungkin adalah dia populer, sedangkan aku cupu dan nerd. Dia mantannya banyak, aku rekor jomblo terlama. Baca juga Keuntungan Menjadi Seorang Jomblo yang Bahagia jojoba Jadi, awal menikah ada banyak pertanyaan dari orang sekitar. Iya, pertanyaan seputar darimana sebenarnya pasutri gaje ini bisa ketemu. Bukannya sok atau apa ya, sebenarnya pertanyaan semacam ini membuatku sempat inferior parah. Pikiran aneh seperti "am I not good enough to be his partner?" sering melintas dikepalaku, bahkan sempat sampai membuat kami bertengkar. Malu sih bilang ini, tapi aku yang bikin masalah. Nah, tulisan ini adalah curhatku sebagai pasutri nikah muda. Selepas lulus dari salah satu SMK Kesehatan, aku yang saat itu ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya alias Apoteker mendapatkan syarat dari mamake. Katanya, beliau mau melihat progresku dulu gimana selama satu tahun, kalau memuaskan, baru beliau ngasih izin buat kuliah keluar ke Pulau Jawa. FYI, Universitas yang menjadi impianku dulu adalah UAD di Yogyakarta, aku sebelumnya sudah konsultasi dengan salah satu guru dan sepertinya nilaiku mencukupi standar masuk sana, tapi berhubung banyak faktor, maka target tujuan berikutnya adalah UMS. Dan gak main-main, riset standar nilai masuk, tanggal perkiraan pendaftaran masuk gelombang I, gelombang II dan gelombang asmara, gimana jenis soalnya, tips serta trik dari kakak-kakak senior di SMK pun kupelajari. Bahkan perkiraan biaya hidup sampai mau ngekos dimana sudah aku tulis dicatatan khusus. Semua data kuperoleh dari hasil browsing serta informasi dari teman-teman yang sudah lebih dulu kuliah disana. Pokoknya saat itu kuakui diriku on fire. Darah muda bergejolak, ibarat kata tuh mungkin sudah macam Cat Women lagi PMS, protes dikit sama cita-citaku bakalan kucakarin tuh orang. Hehe.... Tapi sayang seribu sayang, sesudah diaudisi’ mama, beliau tetap nggak memberi restu. Beliau bilang disini aja, di Kalimantan untuk menemani beliau. Mama nggak mau aku pergi kuliah jauh-jauh sampai ke tanah Jawa sana. [ ...Or simply, my mom worried how can her stupid girl will survive this cruel world?] Dan aku saat itu berusaha menerima, Manut dengan orang tua adalah kewajiban dasar seorang anak. Meskipun jujur, sedih. Namanya juga impian, ada yang kesampaian dan ada juga yang nggak. Bahkan Benzitta pun bisa menangis. sumber “Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran yang kau jalani, yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit. -Ali bin Abi Thalib-". Yup, karena hal sepele seperti gagal kuliah di universitas impian itu, siapa yang menyangka bahkan aku sendiri nggak pernah kepikiran kalau disinilah aku akan bertemu dengan teman hidup. Sesudah kekecewaan yang kualami, aku mulai menata diri kembali dan ternyata nggak begitu sulit. Aku bisa menerima keputusan mama, tapi kuliah tetap menjadi tujuanku, dimanapun tempatnya. Untuk itu, akupun mencoba mencari informasi tentang kampus yang bisa jadi alternatif tempat kuliah farmasi di Banjarmasin melalui internet, dan sesudah menimbang plus minus, fix akhirnya akupun mendaftar di salah satu Akademi di Banjarmasin. Hari pendaftaran tiba, sesudah meminta restu mama dan pamit pada orang-orang di rumah, aku berangkat ke Banjarmasin seorang diri, dengan satu niat bulat, yaitu KULIAH. Aku berangkat subuh hari karena ternyata jadwalku masuk kerja hari itu di shift malam, jadi aku harus datang kembali sebelum jam 6 sore. Berangkat dengan menggunakan taksi colt, sesampainya di Banjarmasin, aku langsung menuju kampus untuk daftar dan mengurus segalanya yang perlu diurus. Perjalanan bolak-balik memakan waktu 6 jam, jadi aku benar-benar mengurus berkas dengan efektif dan tidak boleh jalan-jalan selama di Banjarmasin. Hanya di kampus saja, dan setelah selesai aku harus segera pulang. "Bismillah, semoga lulus!" do'aku saat itu. Mengambil jalur ekstensi emang gak begitu mudah karena lumayan banyak peminatnya. Tapi Alhamdulillah, namanya rezeki ada di kampus sini ya ternyata aku lulus. Lulus test masuk kuliah sumber Taksi yang kutumpangi berhenti tepat di depan tempat kerja. Aku langsung membayar biaya perjalanan pada pak supir dan berlarian a la sprinter karena jam sudah menunjukkan jam 630 dan adzan maghrib bahkan sudah berkumandang di salah satu mesjid dekat sini. “Bang, maaf telat. Ini tadi baru datang dari Banjar” “Iya gapapa, cepet masuk” Well, partner kerja hari ini lumayan kooperatif, raut wajahnya saat aku telat datar-datar aja. Padahal telat setengah jam coba, kurang parah apalagi. Oh iya, kalian harus tahu, dia orang paling sangar disini, orangnya suka mengeluarkan kata-kata sepedas Bon Cabe level 15 dipadukan Basreng Maicih. Tapi hari ini matanya teduh, seteduh Sirup Marjan Cocopandan di tengah bulan Ramadhan. Ada apa ini? Tak sempat memikirkan itu, aku harus segera bekerja seperti biasa, dan malam itu entah kenapa dengan pembeli yang tidak seperti biasanya. Buanyak macam orang jualan pisang goreng. Kami kewalahan, apalagi aku yang siangnya sudah terkuras perjalanan bolak-balik Rantau-Banjarmasin dan ngurusin ini-itu soal kuliah. Ahm, Hulk juga bisa ngidam bantal kalo kaya gini mah. hahaha Sampai jam menunjukkan pukul 925, para pembeli masih berdatangan dengan tiada ampun, kami mulai klenger. Sampai akhirnya pasien mulai sepi dan senior di tempat kerja pun mulai ngomong... Akhirnya! hahahahahha Alhamdulillaaaaaaah…. kata-kata yang ditunggu akhirnya keluar. “Oke kak” jawabku pura-pura kalem sambil membayangkan empuknya bantal dirumah. Baru saja kami mulai membereskan sisa-sisa peperangan’ ternyata datang sebuah mobil berplat merah, kami berdua pun beradu pandang sambil tersenyum hambar saat mengetahui siapa yang datang. Siapa emangnya? jadi yang datang ini adalah salah satu pelanggan setia kami which is… lumayan teliti dan agak bawel. hehehe. Tapi kalau kata pedagang, pembeli adalah raja, jadi pelayanannya mesti maksimal... Belum selesai transaksi sang juragan pertama, datanglah juragan kedua. Sama-sama mengendarai mobil berplat merah. Keduanya pun mempunyai spesifikasi yang sama. Fix sudah, buyar khayalan buat cepet-cepet bertemu bantal dirumah… Akhirnya sesudah bersibuk-ria memenuhi pesanan para agan-aganwati itu, mobil-mobil berplat merah itupun berangkat dari parkiran apotek. Eh, pas melihat jam tahu-tahu sudah hampir jam 10 malam. Larut malam banget ini maks, mesti cepat pulang… Maklum, aku gak pernah pulang malam-malam diatas pukul 9 kalau gak izin duluan, orang rumah pasti khawatir. Tiba-tiba sebuah motor mampir, seorang lelaki ganteng berwajah teduh dan imut melepaskan helm dengan dramatis seperti potongan film india dengan background musik suara desahan seksi. Ok, aku lebay, sebenarnya biasa aja. dia lepas helm, dan langsung menuju kedepan apotek. gambar sekedar ilustrasi, suami gue lebih ganteng sumber “Ada jual obat hepatoprotektor lah?” Ada mas, beli saja aku. aku akan melindungi hatimu. Becanda, bukan itu jawabannya. karena pertama, aku gak dibeli. Aku ini dilamar. Apa pula lah ini. skip… “Adanya cuma Curcuma tablet ka” “ mmmm….Beli lima strip ya…” Udah. gitu aja. Sederhana ya? Ngomong-ngomong, sebenarnya ini bukan pertemuan pertama kami karena dia sebelumnya udah lumayan sering mampir beli obat kesini. Tapi yah, malam itu segalanya terasa begitu spesial. tanpa ada martabak diantara kami. Who knows, he will be father of my childrens. Biarin sok enggres dulu yah, supaya kewren. lol Singkat cerita, kami bertemu untuk berbicara serius. Saat itu dia bilang dia nggak mau pacaran, dia menginginkan level yang lebih tinggi. Pernikahan. Dan dia mau langsung datang kerumah untuk melamar. Dan karena aku bodoh, kutolak. Aku yang saat itu masih gadis 18 tahun dengan pengalaman cinta masih nol menolak untuk menikah. Aku berkilah harus berpacaran untuk mengenal lebih dalam. Menurutku pribadi, penolakan ajakan nikah saat itu adalah salah satu keputusan yang paling buruk sepanjang hidupku. Kalau aku disuruh lagi memutuskan jawaban pertanyaan itu sekarang, sesudah mengenal dia luar dan dalam. tentu saja jawabannya adalah YES, I DO. Tapi segala sesuatunya toh sudah berlalu, saat itu dia mengikuti keinginanku. Dan sesudah satu tahun menjalani hubungan yang berstatus haram, yaitu berpacaran. Ya, aku sangat sangat sangat menyesal kenapa mesti pacaran karena itu jadi awal yang gak varokah, tepat pada tanggal 10 Juni 2014, Aku resmi dilamar di usia yang ke-19 tahun. Baca juga Rona di Sore Hari Proposal Berselang 3 minggu dari tanggal lamaran, aku yang saat itu berstatus mahasiswi-semester-tiga pun memutuskan untuk menikah. Yup, kayak judul filmnya Wim Umboh zaman emaknya ini emak masih bocah, Pengantin Remadja. Tsaahhhh!! Nyomot potonya yamada taro bahaha sumber Ngomong-ngomong tanggal 10 Juni, di tanggal yang sama tahun depannya ternyata dapat kado dari Allah, yaitu kelahiran anak pertama! Qodarullah yang indah banget. Alhamdulillah D Ada yang komentar, kok kayanya nikahnya seperti buru-buru? Kalau kalian membaca blog ini dari awal tentu tahu, kami tidak terburu-buru, kami sudah lama mengenal dan keluarga sudah saling tahu dan memberi restu. Ya, kalau membahas persiapannya emang sih dari lamaran badatang dalam adat Banjar agak cepat, cuma tiga minggu buat persiapan nikah + resepsi karena mengejar waktu sebelum Ramadhan kami menikah 2 hari sebelum bulan Ramadhan. Menikah saat kuliah memang kadang terlanjur mendapat stigma negatif dimasyarakat. Salah satu pertanyaan yang lucu dan menggelitik dari pernikahan saat masih duduk dibangku kuliahpun sempat terlontar secara tersirat, yang kalau diterjemahkan to the point kira-kira begini “kalian nggak married by accident kan?” wt-. Pertanyaan gitu langsung menancap ibarat panah Lars Andersen. Tapi nggak keren kaya doski sih karena terlalu ngawur. Ya menurut ngana? Pas nikah perutku emang gede karena banyak lemaknya. tapi… silakan hitung lagi deh jarak dari bulan nikah ke bulan melahirkan. Nggak MBA kok pak, bu. Setelah aku dilamar, akupun kawin, tak lama kemudian hamil, dan bahagia selamanya. Tapi tunggu. Kawin bukan berarti kisahnya habis dengan happy-ending. Kalau kata abang-abang Korea JYJ itu hanyalah “New Beginning”. Ibaratnya keputusan untuk menikah muda saat itu adalah baru pergi kepelabuhan, beli tiket, tahu jadwal keberangkatan dan naik kapal buat menuju destinasi berikutnya. Perjalanan masih panjang. yang semoga, dengan izin Allah, suatu saat nanti bakalan sampai berdua dengan selamat. Hanya sebuah permulaan kecil, sumber Ibu dan Bapak dirumah adalah pintu rezeki dan surga. Anggap orang tuamu adalah raja, jadi titahnya pasti ada imbalan’-nya kok. minimal ya dapat pahala… Dalam kasusku, aku mendapatkan suami yang baik. Menikahlah karena Allah, Bukan cinta doang. It depends on your minds, terdengar seperti bullshit atau kata-kata bijak. hahaha. Tapi percaya aja, sesuatu yang diniatkan mencari ridha Allah itu gak bakalan ngecewain. Niat baik, cara baik, Insya Allah berhasil baik. Trust me, its work kalau kata mas Elmen D Mengutip quotes dari Lulu El-Hasbu, “Suamiku hadiah Allah”. Aku selalu percaya suami yang baik untuk istri yang baik, kebetulan aku dikasih Allah yang baik, artinya aku harus memperbaiki diri sampai sama baiknya. Gitu sih menurutku. Ngomong-ngomong aku gak masuk team AyoNikahMuda yahh, meskipun sendirinya nikah umur 19 taon. Tapi aku masuk team KalauSiapNikahJanganDitunda. D Karena apa? Jika kamu normal secara biologis dan semua syarat menuju jenjang selanjutnya udah oke, ngapain nunda lagi? Azegh. Jangan lupa baca lagi friendly reminder di atas ya. . 48 177 219 175 346 333 405 398