Bacacerpen malam pertama nikah muda novel online: temukan daftar cerpen malam pertama nikah muda cerita di Goodnovel, dengan banyak koleksi novel web popule CERDEW – Perkenalan pertamaku dengan Mai terjadi karena kebetulan ada kuliah umum gabungan untuk dua fakultas dari seorang ekonom nasional. Biasa saja, kebetulan ada bangku kosong di sebelahnya dan aku mengisinya. Kebetulan memang tinggal itu satu-satunya bangku kosong pada daerah strategis, di belakang dan dekat pintu keluar. Wajahnya khas gadis cantik berdarah Tionghoa, bulat telur, putih kekuningan, mata bulat kecil dengan sudut-sudut mata agak menyipit ke atas, hidung kecil mancung, bibir tipis agak lebar. Saat itu nampaknya dia tidak menggunakan make-up tebal. Tidak terlalu mencolok dibandingkan teman-temannya yang bermake-up tebal. Seperti biasa, perkenalan diawali basa-basi tanya angkatan berapa? dst.. dst.. Dan.. sebulan kemudian kami sudah jalan bareng. Kontak-kontak fisik baru hanya sebatas bergandengan tangan, memeluk pundak, sun pipi. Inipun sudah mampu menimbulkan “kekerasan” di bawah celanaku karena ternyata badan Mai memancarkan bau yang “aneh”, bukan bau keringat, juga bukan bau parfum, semacam bau jamu lulur badan, dan bau tersebut menimbulkan rasa betah berdekatan dengan Mai. BACA JUGA CERDEW-DIPERKOSA OOMTANTE GIRANG PERKOSA AKU TAPI ENAK Petualangan seksualku dan Mai pertama kali terjadi kira-kira 6 bulan setelah jalan bareng bersamanya. Saat itu kira-kira pukul Mai mampir ke kamar kost-ku, yang kebetulan di dekat kampus. Sebetulnya biasa seperti itu, kira-kira pukul selalu kuantar pulang ke rumah orang tuanya. BACA JUGA Cerita Dewasa – Oral Sex Sambil Nyetir Begitu juga kali ini, datang terus cium pipi dan sedikit bibir, terus Mai “lesehan” di sofa dan kami ngobrol segala macam kesana-kemari. Sampai akhirnya Mai “lesehan” di pelukanku sambil nonton sinetron di TV dan aku melingkarkan kedua tanganku dari belakang ke perutnya. Rupanya Mai begitu “exciting” dengan pengalaman pelukan pertama ini. Kedua tanganku dipegang erat-erat, dan matanya terpejam sambil wajahnya menengadah ke atas. Mulailah aku mencium pelipisnya dan Mai bereaksi dengan sedikit lenguhan sambil menggerak-gerakan kedua kakinya bergesekan dan melipat lututnya. Tersingkaplah paha Mai yang putih, mulus, agak berkilap-kilap. Dan Mai juga tidak berusaha menutup belahan rok midi bukan mini yang tersingkap tersebut. Kaki-kaki langsing, putih bersih, dengan latar belakang rok mini warna pink dan pangkal paha yg dibalut celana dalam katun berwarna coklat muda membentuk pemandangan indah yang tak terlupakan. Aku lanjutkan dengan mulai merambah daerah bibir, dan Mai ternyata bereaksi makin hebat. Tangan kananku digesernya masuk ke bawah belahan blouse dan ditempatkan di payudara sebelah kirinya. Secara otomatis juga tanganku meremas-remas gunung kembarnya. Kususupkan jari-jariku ke bawah BH sampai menyentuh puting susu Mai yang sudah berdiri mengeras. Mulai muncul sentakan-sentakan kecil di pinggul Mai. Bioskop Online Rok mininya pun sudah tersingkap sempurna, begitu juga blouse putihnya sudah “berantakan”. Kulanjutkan meraba-raba dan kadang-kadang menjepit puting susu Mai dengan jari tengah dan ibu jari, dan saat itu juga selalu Mai melenguh agak keras sambil tersenyum dan pinggulnya menggelinjang kecil. Berganti-ganti kuraba payudara kiri dan kanan. Aku lihat juga celana dalam Mai ternyata sudah basah kuyup juga celana dalamku. Kira-kira 15 menit kemudian kami berhenti sejenak untuk merubah posisi. Kugelar kasur dan kami rebahan berdampingan. Mai mulai melepas blousenya. Dilanjutkan aku yang melepas BH-nya yang juga berwarna coklat muda. Wuih.., bukan main.. kedua bukit kembar itu mengeras, puting yang berwarna coklat sudah mencuat. Kali ini aku yang berinisiatif menjilati kedua puting susunya bergantian kiri-kanan. Kadang-kadang aku jepit dengan bibir, sementara kedua tanganku meremas-remas bagian bawah payudaranya itu. Aku benar-benar menikmati lekukan-lekukan dan tonjolan kecil-kecil di sekitar puting susunya dengan lidah dan bibirku dan Mai terlihat berusaha menahan rasa geli dengan mencengkeram kasur kuat-kuat sambil tentu saja melenguh-lenguh sambil sekali-sekali tertawa. Film Bokep Tiba-tiba badan Mai mengejang, punggungnya terangkat, pangkal pahanya berguncang hebat, menggelinjang maju-mundur beberapa kali. Sepertinya Mai tidak mampu lagi mengontrol pangkal pahanya itu. Dan payudaranya pun menjadi lembek kembali. Setelah guncangan berhenti kulihat Mai masih memejamkan matanya tapi tangannya sudah tidak mencengkeram kasur lagi, kali ini tangan Mai mengusap-usap kepalaku. Rupanya betul-betul pengalaman orgasme yang pertama bagi Mai. Maksudnya orgasme dengan melibatkan orang lain. BACA JUGA Cerita Dewasa – Obat Perangsang Untuk Cewe SMA Sambil Mai “beristirahat” kulanjutkan “penjelajahan”, kali ini agak merambat ke bagian perut Mai. Lidahku menjilati seputar pusar sambil tangan kiriku memijat payudaranya kiri-kanan bergantian. Tangan kananku mulai masuk ke bawah rok mengusap-usap perut Mai agak di bawah pusar sampai pinggul, tapi masih di luar celana dalamnya. Lagi.., Mai mulai melenguh-lenguh dan tertawa-tawa kecil. Tak lama kemudian terasa payudara dan puting susu Mai mulai mengeras lagi. Kulihat juga matanya sudah mulai terpejam lagi, dan lenguhan-lenguhannya terdengar makin keras, manja dan menggemaskan. Deposit Via Pulsa Tangannya juga sudah mencengkeram kasur lagi. Usapan tangan kananku turun sedikit ke daerah “segitiga emas” dan tanganku bisa merasakan jejak rambut kemaluan Mai dari luar celana dalam katun yang basah kuyup itu. Tanganku terus bergerak ke paha dan lutut Mai yang terkatup rapat. Kuturunkan lagi, kali ini telunjuk dan jari tengahku, ke bagian dalam antara paha dan lututnya. Tiba-tiba kedua paha Mai membuka dan aku leluasa mengusap-usap seluruh bagian dalam paha itu. Akhirnya jari-jariku mulai menyentuh bagian kewanitaannya. Celana dalam yang basah kuyup mempermudah jariku menikmati bibir kemaluannya, lipatan-lipatannya, tonjolan klitorisnya, dan juga jejak rambut kemaluannya. Jari tengahku kutempatkan memanjang di belahan liang kewanitaannya sementara telapak tanganku menggenggam bagian atas yang berambut. Mulailah kugesekkan jariku maju-mundur sambil sekali-sekali menekan tonjolan klitoris dan kadang-kadang meremas-remas gundukan rambut kemaluannya. Lenguhan-lenguhan Mai sudah berubah menjadi erangan kuat tanpa tawa-tawa kecil. Sampai akhirnya kembali tubuh Mai mengejang dan bagian pangkal pahanya kembali menghentak-hentak kuat tanpa terkontrol. Cerita Dewasa Seks Pertamaku Mai yang tampak kelelahan terlihat berusaha mengatur nafasnya yang masih tersengal-sengal. Tak lama kemudian Mai tertidur sebentar, dengan hanya mengenakan pakaian bagian bawah saja. Dan karena sudah saat makan malam, aku keluar sebentar untuk membeli nasi goreng. Begitu kembali, Mai ternyata sudah menutupi tubuhnya dengan selimut, tapi seluruh pakaiannya, luar dalam, sekarang terlipat di sofa sepertinya habis disetrika. Mai betul-betul telanjang bulat dalam selimut. Kubangunkan Mai untuk makan malam dan dia seperti tidak sungkan lagi memperlihatkan tubuh indahnya. Selesai makan kubantu Mai mengenakan semua pakaiannya sambil sekali-sekali menciumi bagian-bagian tubuhnya terutama sekitar dada dan perut. Aku paling suka saat membantu mengenakan celana dalamnya. Kuciumi dulu perut dan sekitar rambut kemaluannya sambil kuusap-usap celah liang kewanitaannya sebelum celana dalamnya menutup daerah “segitiga emas” tersebut. Cerita Dewasa Perawan Dan jadilah malam itu tonggak sejarah awal petualangan seksual kami. Setelah kejadian itu, kami sering mengulanginya lagi bahkan lebih dari yang telah kami lakukan malam itu. MALAMPERTAMA GOYANGAN PENGANTIN BARU. Cerita Mesum Dewasa - cerita bokep ini adalah cerita mesum ku sendiri.. Perkenalkan nama saya Irwan, saya lelaki yang cukup dewasa karena saya telah berusia 26 tahun, Keadaan saya sekarang adalah seorang pekerja di salah satu perusahaan plastik. Disini saya akan menceritakan tentang kisah sexs saya Tak pernah sekalipun terlintas dalam pikiranku kalau akhirnya aku harus menjadi seorang duda. Bagiku kehidupan perkawinan yang kulalui selama ini didasarkan atas rasa cinta. Aku mencintai istriku, begitu pula ia juga mencintaiku. Tapi ternyata cinta saja tak cukup untuk membina sebuah rumah tangga yang tahun ketiga usia perkawinanku, keutuhan rumah tanggaku mulai goyah. Apalagi sejak kelahiran anak kami yang kedua yang hanya berselang setahun dengan anak kami yang pertama. Aku memang sepakat dengan istriku untuk berproduksi secepatnya dan akan sedikit repot di awal-awal tahun perkawinan untuk membesarkan anak-anak dan setelah itu kami baru akan konsentrasi untuk karir, cari uang dan tujuan hidup yang rupanya rencana tak berjalan seperti yang kami harapkan. Istriku terpaksa harus keluar dari kantornya yang bangkrut akibat krismon. Padahal kelahiran anak keduaku bagaimanapun cukup menambah pengeluaran kami. Sehingga aku terpaksa bekerja lebih keras, meskipun saat itu aku sudah menjadi wakil manajer di perusahaanku. Aku mulai kembali mengajar di beberapa perguruan dan akademi swasta, seperti yang pernah kulakukan pada saat belum berkeluarga dulu. Di sinilah masalah keluarga mulai muncul. Beberapa bulan menganggur, istriku mulai uring-uringan dan kelihatan tertekan. Sementara aku harus sering pulang larut malam, karena aku tidak hanya sibuk mengajar, tetapi juga mulai aktif dipanggil sebagai pembicara di beberapa pertemuan-pertemuan seperti itu berlangsung hampir satu tahun. Entah sudah berapa puluh kali aku bertengkar dengan istriku. Dari masalah yang sepele hingga masalah yang berkaitan dengan urusan ranjang. Istriku kurasakan mulai dingin dan tak jarang menolak bila kuajak berhubungan intim. Sikapnya juga mulai aneh. Beberapa kali aku menemui rumah dalam keadaan kosong karena istriku pergi dan menginap di rumah orang tuanya bersama anak-anakku. Kadang ia berada di sana selama satu minggu, meskipun aku sudah menyusulnya dan mengajaknya untuk cerita, setelah kurang lebih satu setengah tahun kondisi seperti itu berlangsung terus menerus, istriku akhirnya meminta cerai. Aku kaget dan tak pernah menduga ia akan melakukan itu padaku. Sulit bagiku untuk membujuk dan mengajaknya bicara secara baik-baik. Bahkan kedua orang tua kami sampai ikut campur mendamaikan. Akhirnya dengan berat hati aku harus berpisah dengan istri dan kedua anakku. Pupuslah sudah angan-anganku membentuk Keluarga yang Bahagia. Ada tiga bulan aku seperti orang linglung menghadapi cobaan itu. Aku stres berat. Bahkan sempat hampir masuk rumah mendapatkan hak untuk menempati rumah kami. Tapi anak-anak ikut istriku yang kini tinggal dengan orang tuanya. Sesekali aku menemui mereka, karena anak-anakku masih kecil dan tetap perlu figur seorang lebih setahun setelah perceraianku, aku mulai menjalin hubungan lagi dengan seorang wanita. Maryati namanya, seorang janda tanpa anak. Perkenalan kami terjadi sewaktu aku terlibat dalam sebuah kepanitiaan temu bisnis yang diadakan sebuah perusahaan terkemuka di ibu kota. Pertemuan demi pertemuan dan pembicaraan-pembicaraan di telepon akhirnya berkembang menjadi acara kencan bagi kami kesepian yang selama ini kualami seperti mendapat obatnya. Maryati memang seorang yang wanita yang menarik dan menyenangkan bagi siapa pun laki-laki yang mengenal dia. Entah kenapa ia memilihku. Mungkin kami sama-sama berstatus cerai. Tapi ternyata ia punya alasan lain. Menurutnya ia menyukaiku karena aku orangnya kalem tapi terlihat matang, dan menurutnya lagi, wajahku ganteng dan ia suka dengan laki-laki yang berkumis sepertiku. Komentar yang terakhir itu hampir sama dengan yang pernah disampaikan oleh mantan istriku waktu kami pacaran laki-laki normal, terus terang di samping tertarik pada personalitasnya, aku juga tertarik secara seksual dengan Dik Mar demikian aku biasa memanggil Maryati, sementara ia biasa memanggilku Mas Is, kependekan dari namaku, Iskandar. Selama menduda, kehidupan seksualku memang cukup menjadi suatu masalah bagiku. Karena aku bukan tipe yang bisa main dengan sembarang orang, karena aku takut dengan berbagai risiko yang nanti bisa menimpaku. Meskipun kuakui sekali dua kali aku terpaksa melacur. Tapi jarang sekali aku melakukannya dan bisa dihitung dengan jari. Itu pun kulakukan dengan penuh perhitungan dan hati-hati. Terus terang selama ini aku lebih banyak menyalurkan hasrat seksualku dengan cara onani sambil lihat BF atau majalah porno yang ketika aku mengenal Maryati, dan semakin mengenalnya lebih jauh lagi, serta merasa yakin dengan siapa aku menjalin hubungan, aku tak sungkan-sungkan lagi menyatakan kesukaanku padanya. Statusnya yang janda secara psikologis membuatku lebih berani untuk berbicara dan bersikap lebih terbuka dalam beberapa hal yang sensitif, termasuk masalah seks. Dan seperti sudah kuduga semula, Maryati meresponku dengan pertama kali melakukan hubungan intim di sebuah hotel di daerah Puncak. Aku yang mengajaknya. Meskipun semula ia menolak ajakanku dengan halus, tapi akhirnya aku berhasil mengajaknya bermalam di itu kami berangkat dari Jakarta sekitar jam 9 pagi. Selama perjalanan kami mengobrol dan bercanda tentang berbagai hal, bahkan kadang-kadang menyerempet ke masalah-masalah yang intim, karena kami sadar bahwa kepergian kami ke Puncak memang untuk itu. Begitu tiba di dalam kamar hotel, tubuh Maryati langsung kudekap dan kuciumi ia dengan mesra. Ia membalasku dengan ciuman yang tak kalah hangatnya. Cukup lama kami berciuman dalam posisi berdiri. Senjataku pun sudah lama berdiri sejak mulai masuk lobby hotel tadi, karena terus membayangkan kejadian yang bakal terasa berdegup keras sekali. Kurasakan pula debaran jantung Maryati pada tanganku yang merayap-rayap di sekitar dadanya. Memang baru pertama kali inilah kami berbuat agak jauh. Bahkan bisa dipastikan kami akan lebih jauh ini kami hanya sebatas berciuman. Itupun baru kami lakukan sebanyak dua kali dan dalam suasana yang tidak mendukung. Yang pertama terjadi di gedung bioskop dan yang kedua waktu aku mampir ke kantornya dan sempat masuk ke ruang kerjanya. Sehingga pada kedua kesempatan itu kami tak leluasa untuk saling kali ini, kami bisa saling menyentuh, meremas dan melakukan apa saja dengan bebasnya. Tanganku berulang-ulang meremas gemas bongkahan pantatnya, karena bagian tubuhnya itulah yang selama ini paling kusukai tapi paling sulit kujamah. Sedangkan ia asyik menelusuri dadaku dan mengusap-usap bulu yang tumbuh lebat di sana. Barangkali bagian tubuhku itulah yang selama ini disukainya tapi sulit disentuhnya. Dia memang pernah mengomentari tentang bulu dadaku yang memang bisa terlihat jelas bila aku memakai kemeja itu kami akhirnya melakukan sesuatu yang sudah lama kami pendam. Terus terang kami melakukannya dengan terburu-buru dan cepat. Bahkan pakaian tak sempat kami buka semua. Maryati masih mengenakan rok dan blusnya. Hanya saja blusnya sudah terbuka, demikian pula dengan BH-nya, sudah terkuak dan menonjolkan isinya yang bulat padat itu. Sementara rok hitamnya sudah kutarik ke atas pinggangnya dan celana dalamnya sudah kulepas sejak dari tadi. Aku sendiri masih berpakaian lengkap, hanya beberapa kancing bajuku sudah terlepas bahkan ada yang copot direnggut oleh tangan Maryati. Sedangkan celana jeans dan celana dalamku tak sempat lagi kulepas, hanya ikat pinggang dan ritsluitingnya saja yang kubuka. Sehingga batang kemaluanku bisa langsung kujulurkan begitu saja dari celana dalamku yang juga tak sempat Maryati kutelentangkan di atas ranjang dan aku langsung melakukan penetrasi. Tanpa ba bi Bu lagi aku segera tancap gas. Menusuk sedalam-dalamnya dan mulai berdua seperti balas dendam. Segera ingin mencapai puncak. Suara erangan dan lenguhan terdengar bersahutan dengan nafas kami yang saling memburu. Kami benar-benar bermain agak liar. Mungkin karena sudah lama saling memendam birahi. Sehingga saat itu kami lebih tepat disebut sedang bermain seks daripada bermain permainan kami selesaikan dengan cepat. Kami tak sempat melakukan variasi atau posisi gaya yang macam-macam. Cukup gaya konvensional saja. Yang penting kami berdua bisa mencapai puncak kenikmatan. Maka begitu Maryati sudah mendapat orgasmenya, aku langsung menggenjotnya dengan semangat dan tak lama kemudian aku pun mengerang seiring dengan muncratnya cairan kenikmatan dari batang kemaluanku dalam tubuhnya, lalu merebahkan badanku memeluk tubuh Maryati dengan nafas tersengal-sengal. Ia membalasku dengan mengusap-usap rambutku dan menciumi kepalaku. Kami lalu berciuman dengan lumatnya."Aku mandi dulu ya Mas.." tiba-tiba Maryati melepas pagutannya dan beranjak dari posisi aku masih ingin berdekapan. Tapi segera kuikuti langkahnya menuju kamar mandi. Kulihat ia mulai melepas sisa pakaiannya. Aku memandangnya sambil bersandar pada pintu kamar mandi. Bibirnya terus tersenyum membalas pandanganku yang terus lekat selama ia melepas pakaiannya satu persatu. Sementara aku melongo menyaksikan striptease gratis di depanku. Sampai akhirnya ia benar-benar bertelanjang kali ini aku melihat tubuhnya dalam keadaan benar-benar polos. Selama ini aku hanya bisa membayangkan bagian-bagian tertentu dari tubuhnya. Kini aku bisa melihat semuanya. Terpampang jelas."Mau gabung?" katanya menggoda. Dan aku memang tergoda. Langsung kucopot pakaianku yang sebagian besar sudah setengah terbuka lalu sengaja kusisakan celana dalam saja. Aku langsung menuju ke arahnya. Lalu kembali kami berciuman. Tangannya langsung meremas-remas milikku yang sudah agak lemas dan masih terbungkus celana dalam itu. Sementara aku pun sibuk memainkan puting susunya dengan jari-jariku. Permainan seperti ini sebenarnya pernah kami lakukan. Hanya bedanya kali ini kami melakukannya dalam keadaan tubuh telanjang."Mas.." bisiknya di sela-sela acara saling memagut dan meremas."Ya, sayang?" balasku."Sudah kuduga, punya Mas Iskandar pasti gede.""O ya?""Ya", sambil tangannya meremas kuat milikku. Aku mengerang tertahan, enak."Aku juga sudah menduga.." kataku sambil mengarahkan jariku ke sela-sela pahanya."Apa?" tanyanya."Punya Dik Mar pasti legit..""Kayak apa sih yang dibilang legit itu?""Ya kayak tadi", jawabku sambil menusukkan jari tengahku ke celah bibir kemaluannya. Terasa agak seret tapi lentur dan sedikit lengket. Itulah mulai terangsang. Milikku pelan-pelan mengembang dan mengeras. "Masshh.." ia mulai merintih ketika sambil tanganku bermain di bawah sana, mulutku juga mulai merambah telinga, leher dan berhenti di ujung buah dadanya yang telah mengeras. Jilatan dan isapan mulutku makin membuatnya merintih-rintih tangannya kini sudah menelusup masuk ke celana dalamku dan meremas-remas isinya dengan gemas. Membuatku makin tegang dan ingin segera menyetubuhinya lagi."Mau lagi?" tanyaku agak berbisik. Ia mengangguk."Sekarang?" tanyaku lagi. Dan ia mengangguk kami melakukannya lagi di dalam kamar mandi. Bahkan kami tak sempat mandi lebih dahulu sesuai rencana semula. Tapi kali ini kami ingin bermain cinta, tidak semata-mata main seks seperti tadi. Semua berawal ketika ia melepaskan celana dalamku dan lalu memintaku untuk segera menusuknya. Segera kuangkat dan kududukkan tubuhnya di atas meja wastafel. Lalu dalam posisi berdiri aku langsung menghujamkan kejantananku ke sela-sela pahanya yang segera dibukanya lebar-lebar. Kami berdua kembali bernafsu. Bibir kami saling melumat dan tangannya langsung merangkulku erat-erat. Sementara pinggulku spontan menyentak-nyentak, mengayun dan menghujam dengan liarnya. Gerakan yang sudah lama tak Maryati pun sepertinya sudah lama tak menikmati permainan cinta seperti ini. Kedua kakinya melilit pinggangku dengan ketatnya. Kedua tangannya terus mencakar punggungku bila dirasakannya aku menusuknya terlalu dalam. Kudengar mulutnya mendesis dan melenguh bergantian. Aku sendiri hanya bisa mendengus dan menahan agar tak keluar terlalu cepat."Mass Iss.. Mass Isshh.." ia mulai memangil-manggil namaku. Sepertinya ia sudah mau orgasme. Maka aku terus mempergencar gerakanku. Kurengkuh kedua pantatnya dan kutekan ke depan sehingga membuat batang kemaluanku makin melesak dalam liang surganya. Berkali-kali kulakukan gerakan itu sehingga makin membuatnya meneriakkan namaku berulang-ulang. Akhirnya kurasakan badannya menggigil hebat dan mulutnya merintih panjang. Orgasmenya datang. Cukup cepat menurutku, seperti waktu kami main di ranjang tadi. Ia ternyata memang cepat aku menghentikan gerakanku. Kubiarkan Maryati menikmati sendiri puncak birahinya. Aku mencoba membantu menambah kenikmatannya dengan cara menjepitkan jempol dan telunjukku pada kedua puting susunya dan melintirnya pelan-pelan. Bola matanya sayu menggantung, meresapi rasa nikmat yang tengah melanda sekujur tubuhnya. Tangannya mencengkeram erat bahu dan punggungku. Sementara kakinya makin kuat menjepit, sebelum akhirnya pelan-pelan mengendor. Nafasnya kini mulai satu-satu."Enak Dik?" tanyaku nakal."Enak.. Mas.. enak sekali.." jawabnya masih dengan nafas satu-satu."Mas Iskandar belum keluar?" lanjutnya sambil matanya melihat sebagian batang kemaluanku yang masih tertancap di jepitan pahanya."Belum dong. Ini kan ronde kedua", kataku sambil tersenyum. Sebenarnya aku tadi juga hampir muncrat. Meskipun ronde kedua, tapi aku agak tak kuat juga menahan laju birahiku yang sudah lama tak tersalurkan. Tapi untuk permainan kali ini aku berusaha menahan sekuatnya. Karena ini benar-benar pengalaman pertamaku bermain cinta dengannya, harus sip. Pelan-pelan pinggulku mulai kugoyang lagi. Kutatap matanya lekat-lekat sambil terus kugerakkan pinggul dan pantatku maju mundur. Ia kembali tersenyum merasakan gerakanku yang sengaja kubuat pelan tapi mantap. Diaturnya posisinya sehingga aku bisa melakukan tusukan lebih kami berdua bekerja sama mencapai puncak kenikmatan. Kukocok-kocokkan terus batang kemaluanku dalam liang senggamanya. Sementara bibirku sibuk menelusuri telinga dan lehernya dengan ganas. Ia sampai menggelinjang ke sana ke mari karena kegelian. Punggungnya lalu terasa menegang ketika mulutku mampir ke buah dadanya dan mulai bermain-main di situ. Putingnya yang coklat dan menonjol besar itu kini menjadi bulan-bulanan lidah dan bibirku. Kubuat beberapa cupang merah di gundukan kedua bukit dadanya. Mulutnya memintaku untuk terus menyedot susunya. Dan aku melakukannya dengan senang akhirnya bobol ketika secara pelan-pelan kurasakan batang kemaluanku terasa dijepit oleh dinding yang makin menjepit dan berdenyut-denyut. Beberapa saat kunikmati sensasi itu. Sensasi yang sudah lama tak pernah kurasakan. Tampaknya Maryati hampir mendapatkan orgasmenya yang kedua. Maka dengan perlahan-lahan penuh konsentrasi aku mulai mengayun pinggulku, mengayun dan terus mengayun, dan akhirnya menjadi gerakan menyentak-nyentak yang makin lama makin kuat. Membuat tubuh Maryati terlonjak-lonjak. Beberapa kali kutekan pantatku kuat-kuat ke depan. Menusuk dan mengocok. Dan pada tusukan yang kesekian, mulailah muncul rasa geli yang berdesir-desir pada pangkal kemaluanku. Makin lama desiran itu makin kuat, makin geli, makin enak, makin aku tak kuat lagi menahan desakan cairan yang terasa mengalir dari kemaluanku yang kemudian meluncur sepanjang batang kemaluanku sampai akhirnya menyemprot kuat berkali-kali dari lubang kecil di ujung kepala kemaluanku. Cairan kental hangat itu makin melicinkan dinding liat milik Maryati sehingga memudahkan gerakan-gerakan yang mengiringi ejakulasiku. Dan gerakan-gerakan yang kubuat ternyata telah memicu kembali puncak birahi Maryati. Akhirnya yang terdengar adalah erangan kami berdua, saling bersahutan. Lalu diam. Tinggal suara dengusan nafas kami yang tadi tak sempat mandi sesuai rencana semula, tapi tubuh kami kini benar-benar telah basah karena keringat. Berdua kami berpelukan meresapi rasa nikmat yang sudah lama tak kami mau mencabut milikku, tapi dengan gaya manja Maryati melarangku. Ia lalu malah menciumku dan memintaku untuk menggendongnya ke arah shower. Dililitkannya kedua kakinya pada pinggangku lalu dengan batang kemaluan masih terselip di selangkangannya, kugendong tubuhnya menuju shower. Selanjutnya kami pun mandi bersama. Malam harinya kami mengulang kembali kejadian siang itu dengan permainan yang lebih pengalaman pertamaku dengan Maryati. Pengalaman pertamaku bermain cinta yang sebenarnya dengan seorang wanita yang kusukai sejak aku menduda setahun yang lalu. Hari-hari selanjutnya aku dan Maryati sudah bagaikan suami isteri yang sah saja. Tak jarang ia menginap di rumahku atau sebaliknya. Hubungan kami sangat hangat dan mesra. Bahkan menurutku lebih mesra dibandingkan dengan mantan istriku yang dulu sebenarnya aku tak ingin membuat perbandingan, tapi itu sulit kuhindari dan memang demikianlah kenyataannya.Bersambung ke bagian 02
Ceritadewasa malam pertama ini mengisahkan seorang suami yang masih lajang menikahi wanita yang sudah pernah 10 kali menikah. Ia adalah suami ke 11-nya. baru saja menikah dengan seorang wanita muda yang cantik seksi dan elegan yang sebelumnya sudah bercerai dari 10 suami. Pada malam pernikahan mereka, kata istrinya kepada Badu, suami ke-11
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sesuai janji saya di tulisan terdahulu, bahwa akan ada serial kisah tentang serunya dan nikmat luar biasanya malam pertama sahabat saya Dina dengan suaminya kompol Eko, maka di kesempatan ini saya akan bagikan pengalaman malam pertama mereka. Cekidot. Sekedar mengingatkan rekan-rekan, sesuai dengan tulisan yang telah saya publish tanggal 22 October 2013 jam 1828 WIB dengan judul 'Cerita Dewasa ; Malam Pertama Pengantin Baru' malam pertama hari pertama Eko dan Dina mengalami kegagalan, pertumpahan darah urung terjadi, karena Kompol Eko mendadak ada tugas harus ke kantor gara-gara Dina menceritakan pernah 'menembak' kangmas Kartono, sementara Eko sudah berjanji tidak akan marah jika Dina menceritakan hal tersebut. Berikut adalah cerita hari kedua malam pertama Dina dan suaminya kompol Eko yang juga gagal berakhir dengan pertumpahan darah perawan Dina, cekidot D untuk Dina, E untuk Eko ; E dik, maafkan mas yah kemarin mas tinggal ke kantor D gpp mas, namanya tugas, mau bagaimana lagi? E kita coba lagi malam ini yah dik D iya mas, aku juga sudah gak tahan, seharian ini aku membayangkan alat kenikmatan mas menembus alat kenikmatan aku. Kata teman-teman rasanya Ruarrr biasaaa. Apalagi kalo sampai berkali-kali multiple orgasms dan sampai puncak klimaks big O. E siapa teman-temanmu yang cerita dik? D ada beberapa mas E siapa aja dik? D memang penting yah mas untuk tahu siapanya? E penting gak penting dik, aku pingin tahu aja. D mau tahu aja atau mau tahu banget? E mau tahu aja D ya udah, aku gak perlu cerita E mau tahu banget deh? D beneran mau tahu banget? Tadi katanya mau tahu aja? E bener dik. Mau tahu banget. D Tahu bandung atau tahu sumedang? E duhhh.. Kamu ini gemesin yah dik tangan kompol Eko mencubit manja pantat istrinya Dina. Bukan tahu bandung, bukan tahu sumedang, aku mau 'Tahu'nya Dina, yang sepertinya lembut, manis dan nikmat. D itu pasti mas, tenang aja, gak akan kemana-mana, kan sudah jadi milik mas. E ayo beritahu dik, siapa aja teman-temanmu yang cerita hal itu. D baiklah mas. Yang pertama cerita namanya Tamzi, dia teman SMP-ku, kata dia, malam pertama itu jangan pernah takut, sakitnya hanya di awal-awal saja berikutnya nikmat luarrr biasaaa. Kalo sudah berhasil menembus, pasti ketagihan. E tamzi cuma cerita aja kan? D iya mas, memang mau ngapain? E takutnya kamu bingung, terus Tamzi praktekan supaya kamu gak bingung. D duhh Mas, gimana sih. Tamzi itu udah ku anggap seperti kakak sendiri, dia sering kumanfaatkan buat antar aku kesana kemari, dan dia selalu bersedia, lumayan mas daripada naik taxi atau ojek, mending diantar kak Tamzi, gratis. E baik yah Tamzi, koq sekarang gak ada kabarnya, kemana Tamzi? D menangis tiba-tiba hik.. Hik.. Hik.. Kak Tamzi sekarang di rutan salemba mas, dia ditangkap warga, digebukin dan diserahkan polisi gara-gara ngintip nenek-nenek mandi di bantaran kali. 1 2 Lihat Lyfe Selengkapnya

Istrikubernama Ega, umurnya baru 25 tahun ketika kami menikah. Body-nya sangat proporsional, dengan tinggi 168m dan berat badan 52kg. Wajahnya manis, mirip Nadia Sapirah, rambutnya hitam panjang, dan kulitnya mulus sekali. Soal bentuk tubuhnya, tak perlu ditanya, sebab bisa aku ibaratkan dengan gitar listrik milik gitaris Aerosmith.

Malam pertama Maya wanita biasa dengan kehidupan sederhana, tiba-tiba kehidupanya berubah sejak ia menikah dengan mr,billionair mulanya kehidupan Maya membaik meski keadaan dengan keadaan ekonomi yang mengenaskan Maya tak pernah menyerah. Hingga jenjang pernikahanya dia baru menyadari seluruh kehidupanya berubah ia harus extra sabar menghadapi mertuanya tang benci padanya belum lagi diumur 18tahun Maya dibebankan oleh kuliahnya sekaligus jadi istri dalam Maya melewati semua rintangan tersebut dan menemui titik terang? viewsCompleted Bukan Cerita Dongeng Dijodohkan dengan CEO muda, tampan, dan mapan bak cerita dongeng. Tapi jika ikut mendapatkan masalah dan berhadapan dengan masa lalunya, masih mau? viewsOngoing Cerita Cinta Ayu Putri Cerita Cinta Ayu adalah serangkain cerita dari buku diari milik Ayu tentang cinta pertamanya yang tidak diharapkan, bagaimana dia kehilangan orang yang sangat peduli dengannya, dan bertemu dengan laki - laki angkuh yang menyadarkannya tentang cinta yang selama ini telah dia lewatkan. viewsOngoing Mengemis Malam Pertama " Aku menginginkan anak," ujar wanita itu dingin dengan tubuh basah kuyup. Riki memandang tak percaya. Mazaya ... istrinya itu kembali pulang, setelah kabur di malam pertama pernikahan mereka lima tahun yang lalu. Riki tak menjawab. Dia bisu, dan itulah kenapa Mazaya meninggalkannya, tak sudi menikah dengan laki-laki cacat. Sekarang Mazaya menjilat ludahnya sendiri demi nyawanya yang berada di ujung tanduk. viewsCompleted Kita dan Cerita Pertemuan seorang gadis bernama Rayna dengan teman teman di sekolah barunya menjadikan kisah yang berharga bagi dirinya. Bersekolah bersama sahabatnya serta menemukan teman baru membuatnya semakin menyukai dunia sekolahnya. Ia tidak pernah berpikir akan bertemu dengan seseorang yang kelak akan berpengaruh pada kehidupannya. Bermula saat ia pertama kali bertemu dengan seorang kakak kelas baik hati yang tidak sengaja ia temui diawal awal masuk sekolah. Dan bertemu dengan seorang teman laki laki sekelasnya yang menurutnya sangat menyebalkan. Hingga suatu saat ia tidak tahu lagi harus berbuat apa pada perasaannya yang tiba tiba saja muncul tanpa ia sadari. Ia harus menerima bahwa tidak selamanya 2 orang yang saling menyukai harus terus bersama jika takdir tidak mengizinkan. Hingga ia melupakan satu hal, yaitu ada orang lain yang memperhatikannya namun terabaikan. viewsOngoing Kisah Malam Pertama Undangan sudah tersebar, gedung dan WO pun sudah siap, seminggu sebelum acara. Sayangnya, mendekati hari bahagia itu, pengkhiatan Diran dan Jonna baru tercium oleh Gee Andhra. Luar biasa mengejutkan dan membuat hancur perasaan Gee Andhra bukan? Meski sadar biduk rumah tangganya sudah hancur di depan mata sebelum melangkah ke pelaminan, tetapi Gee Andhra memilih tetap melanjutkan pernikahan untuk menghancurkannya di kemudian hari. Ya. Karena sudah terlanjur basah kuyup memberikan kepercayaan dan mempersiapkan segala pernikahan, sekalian saja Gee Andhra menceburkan diri untuk melampiaskan rasa sakit hatinya pada Arya Diranda Harsa dan Jonna Alexa dalam embel-embel pernikahan. Meski begitu, dia berjanji pada dirinya sendiri, bahwa tidak akan pernah memberikan keperawanannya pada Diran sampai kapan pun. Ya. Keperawanan adalah hal yang paling berharga bagi Gee Andhra saat ini. Beruntung, hubungan yang terjalin 5 tahun dengan Diran itu tak sampai membuatnya hilang perawan. Meski toh bujuk rayu Diran hampir membuatnya terlena. Karena keperawanan adalah harga diri seorang perempuan, maka Gee Andhra akan memegang prinsip itu, tanpa peduli statusnya yang sudah sebagai seorang istri. Dia tidak akan menghancurkan barang berharganya itu untuk laki-laki bajingan yang merupakan suaminya sendiri. viewsOngoing TERNODA DI MALAM PERTAMA Di malam pertama pernikahannya, Aline shock karena ternyata bukan sang suami yang telah menghabiskan malam dengannya, tetapi sang adik ipar! Karena kejadian naas itu, Aline pun diceraikan di malam itu juga. Lebih parahnya lagi, Aline bahkan harus menikahi Rimba, sang adik ipar untuk menyelamatkan muka keluarga! Aline pun menerima semuanya sebagai ajang balas dendam. Meski begitu, Rimba menerima semua perlakuan buruk Aline. Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah hati Aline akan terus beku pada Rimba atau pada akhirnya mencair? viewsCompleted Hamil di Malam Pertama Dituduh sudah tak perawan dan sedang hamil, begitulah cerita malam pertama Vaulin. Ia ditalak Yuta malam itu juga, padahal ia merasa tak pernah melakukan hubungan badan dengan siapa pun. Apa yang terjadi sebenarnya? Siapa yang menghamili Vaulin dan mengapa ia merasa tak pernah melakukannya? Simak ceritanya! viewsCompleted Malam Pertama Dengan Majikan Nining, seorang gadis desa, menikah dengan lelaki yang tak memiliki status. Ya, antara duda dan suami orang yang bernama Andra. Istrinya pergi tanpa kejelasan dan kejadian itu berlangsung lama. Hal itu membuat Andra menjadi lelaki dingin dan tak berekspresi. Akankah Nining bisa membuka hati Andra kembali dan merobohkan gunung es itu? viewsCompleted Malam Pertama dengan Tetangga Rania terpaksa menikah dengan Reza gara-gara calon suaminya kabur. Awalnya Rania menolak karena keduanya bersahabat sudah lama, dan pernah berjanji untuk tidak saling mencintai. Namun karena keadaan yang memaksa mereka untuk menikah. Hari-hari mereka lalui bersama bagaikan kucing dengan tikus yang tak pernah akur. Namun saat rasa cinta mulai tumbuh, di antara mereka berdua, tiba-tiba Evan datang kembali dan meminta Reza untuk melepaskan Rania. Akankah Rania memilih Evan dan kembali padanya. Atau justru tetap bertahan dan membuka hati untuk Reza? viewsCompleted
CeritaNikah Muda - Setiap pasangan punya cerita masing-masing gimana mereka yang awalnya orang asing satu sama lain, seiring waktu tiba-tiba jadi jatuh cinta. Ada pepatah dari mata turun kehati, kalau kata quotes dari tanah jawadwipa " Witing tresno jalaran soko kulino ", rasa suka yang tumbuh karena sering bertemu.

by RaMinaMi "Dek." Kudengar panggilannya dari arah belakangku. Membuat leherku meremang karena desah nafasnya di leherku. Dan tiba-tiba, kurasakan lengan besarnya merengkuh pinggangku, menarikku dalam dekapan hangatnya. Dadanya yang menempel pada punggungku, menguarkan kehangatan yang membuat kakiku tiba-tiba terasa seperti jelly. Hanya pelukan seperti ini, namun efeknya benar-benar berbahaya bagi tubuhku. "Heum." jawabku berpura-pura tenang menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya. Padahal jantung ini benar-benar terasa tidak karuan saat ini. Detakannya terasa sangat kencang, seolah jantung ini memaksa untuk keluar dari tempatnya. "Lepasin dulu Mas. Aku mau nyisir." tambahku lagi dan segera melepaskan pelukannya padaku, melanjutkan acara sisir-menyisirku tadi. Bukannya aku akan menolaknya, aku tahu apa yang diinginkannya, namun aku benar-benar ragu saat ini. "Ngapain disisir? Nanti juga berantakan." ucapnya dengan senyum menggodanya yang kulihat dari bayangannya pada cermin besar di hadapanku. Tanpa kusangka-sangka, dia sudah memelukku lagi, mengumpulkan rambutku ke satu sisi leherku, dan mulai mengecupi sisi leherku yang terbebas dari rambut. "Mas." ucapku dengan suara bergetar. Dan tanpa sadar memejamkan mataku, menikmati setiap kecupan yang dihujamkannya ke leherku. "Heum." gumamnya di leherku. Desah nafasnya yang hangat menerpa leherku, dan mengirimkan jutaan rasa menggelenyar ke seluruh tubuhku. Kurasakan salah satu tangan besarnya yang tadi memeluk pinggangku erat sudah mulai menjelajah mengelus perutku yang datar. "Eungh." lenguhku tanpa sadar. Dan refleks langsung menghentikan tangan besarnya yang mulai berkeliaran semakin ke atas. "Tapi Mas..." Aku membuka mataku dan menatap matanya yang sudah pekat melalui cermin besar di hadapan kami. Pandangan kami saling bertaut, membuat kakiku yang sudah seperti jelly terasa semakin lemas. Untung lengan besarnya masih dengan kokoh memegang pinggangku. Gaun tidurku sudah tidak berbentuk lagi. Tali kecil yang ada di bahu sudah melorot hingga ke lenganku, memperlihatkan belahan dadaku yang menambah keseksian penampilanku saat ini. Hanya terdiam, kami terus saling memandang lewat cermin besar tadi. Pemandangan yang sangat seksi menurutku. Dan tanpa kusangka-sangka, dia membalikkan tubuhku cepat menghadapnya. Dan langsung melumat bibirku lembut. Refleks, kubalas lumatannya pada bibirku, kusandarkan tubuhku pada tubuh besarnya, melingkarkan lenganku ke lehernya agar tidak terjatuh. Saling melumat, saling menjilat dan saling menggigit. Sial! Aku harus mengatakan ini sekarang, sebelum kewarasanku hilang karena nafsu. Kulepaskan tautan bibir kami, "Tapi Mas..." ucapku menggantung. "Tapi apalagi Dek?" tanyanya tidak sabar. Bisa kulihat raut kekesalan di wajahnya saat ini. "Tapi...ituuuu..." jawabku masih menggantung. "Iyah, itu apaaaaa?" tanyanya mulai gemas. Dan baru aku mau menjawab saat terdengar suara keras dari kamar sebelah. "Oeeeeeekkk oek oek." "Ah, itu yang kumaksud. Tapi, ini jamnya dedek minum susu Mas." ucapku segera melepaskan pelukan suamiku dan bergegas ke kamar sebelah melalui pintu penghubung kamar kami dan kamar dedek. "Kenapa nggak bilang dari tadi siiiihhh? Juniorku udah kehabisan nafas di bawah siniiii." teriaknya gemas. Dan aku hanya tersenyum mendengar teriakannya. Menggendong dedek dan duduk di sofa yang khusus disiapkan suamiku untuk tempatku menyusui dedek. "Tapi ini kan malam pertama kita Dek." ucapnya memelas, bersandar di pintu penghubung. "Malam pertama apa?" tanyaku bingung sembari menyusui dedek. Lah, gimana malam pertama kalau jelas-jelas bukti malam penuh keringat kami saat ini ada di gendonganku dan sedang kususui. "Malam pertama setelah 40 hari aku menahan diri." jawabnya pelan dan berjalan lemas masuk ke dalam kamar kami. Oow, suamiku sayang, suamiku malang.

1501 Negeri jiran. Bila sebut sahaja malam pertama, pasti kalian semua akan membayangkan dua mempelai yang asyik merayakan diri sebagai "Raja Sehari". Setelah penat melayat sanak dan saudara di siang hari, maka saat yang ditunggu-tunggu untuk merasai kenikmatan malam pertama pasti dinantikan. Namun apa yang ingin aku kongsikan bersama pembaca Cerita Nikah Muda – Setiap pasangan punya cerita masing-masing gimana mereka yang awalnya orang asing satu sama lain, seiring waktu tiba-tiba jadi jatuh cinta. Ada pepatah dari mata turun kehati, kalau kata quotes dari tanah jawadwipa “Witing tresno jalaran soko kulino”, rasa suka yang tumbuh karena sering bertemu. Dirasakan atau tidak, kenyataannya hal-hal seperti itu memang terjadi disekitar kita. Yang awalnya cuma teman biasa ternyata berkembang menjadi sesuatu yang istimewa. [Hello, Friendly reminder postingan ini tidak dimaksudkan untuk mengiklankan nikah muda, atau membujukmu melakukan hal yang sama dengan yang aku lakukan. Hanya sharing tentang bagaimana perjalananku menikah. I hope you can take it wisely ^^] Berawal dari profesiku di bidang farmasi yang membuatku wajib berinteraksi dengan banyak orang setiap hari. Mulai dari pasien yang datang menebus obat, dokter yang menulis resep, sesama praktisi kesehatan, orang-orang dari pabrik obat, dan masih banyak lagi. Singkat kata, setiap hari selalu ada orang baru yang kutemui. Dari sekian orang orang yang datang… Siapa yang tahu, ada satu orang disana yang bakalan jadi jodoh? Siapa yang tau kamu bakalan nikah muda? Gak ada yang tau. Gak pernah ada orang yang bisa menduga. Yup, yang namanya rahasia Tuhan emang mantab bana... Lika-liku Menikah Muda Aku dan dia memiliki banyak perbedaan. Kalau dari segi usia mungkin cuma terpaut 5 tahun, tapi di luar itu, sebenarnya kami berdua punya banyak sekali hal yang bertolak belakang. Salah satunya mungkin adalah dia populer, sedangkan aku cupu dan nerd. Dia mantannya banyak, aku rekor jomblo terlama. Baca juga Keuntungan Menjadi Seorang Jomblo yang Bahagia jojoba Jadi, awal menikah ada banyak pertanyaan dari orang sekitar. Iya, pertanyaan seputar darimana sebenarnya pasutri gaje ini bisa ketemu. Bukannya sok atau apa ya, sebenarnya pertanyaan semacam ini membuatku sempat inferior parah. Pikiran aneh seperti "am I not good enough to be his partner?" sering melintas dikepalaku, bahkan sempat sampai membuat kami bertengkar. Malu sih bilang ini, tapi aku yang bikin masalah. Nah, tulisan ini adalah curhatku sebagai pasutri nikah muda. Selepas lulus dari salah satu SMK Kesehatan, aku yang saat itu ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya alias Apoteker mendapatkan syarat dari mamake. Katanya, beliau mau melihat progresku dulu gimana selama satu tahun, kalau memuaskan, baru beliau ngasih izin buat kuliah keluar ke Pulau Jawa. FYI, Universitas yang menjadi impianku dulu adalah UAD di Yogyakarta, aku sebelumnya sudah konsultasi dengan salah satu guru dan sepertinya nilaiku mencukupi standar masuk sana, tapi berhubung banyak faktor, maka target tujuan berikutnya adalah UMS. Dan gak main-main, riset standar nilai masuk, tanggal perkiraan pendaftaran masuk gelombang I, gelombang II dan gelombang asmara, gimana jenis soalnya, tips serta trik dari kakak-kakak senior di SMK pun kupelajari. Bahkan perkiraan biaya hidup sampai mau ngekos dimana sudah aku tulis dicatatan khusus. Semua data kuperoleh dari hasil browsing serta informasi dari teman-teman yang sudah lebih dulu kuliah disana. Pokoknya saat itu kuakui diriku on fire. Darah muda bergejolak, ibarat kata tuh mungkin sudah macam Cat Women lagi PMS, protes dikit sama cita-citaku bakalan kucakarin tuh orang. Hehe.... Tapi sayang seribu sayang, sesudah diaudisi’ mama, beliau tetap nggak memberi restu. Beliau bilang disini aja, di Kalimantan untuk menemani beliau. Mama nggak mau aku pergi kuliah jauh-jauh sampai ke tanah Jawa sana. [ ...Or simply, my mom worried how can her stupid girl will survive this cruel world?] Dan aku saat itu berusaha menerima, Manut dengan orang tua adalah kewajiban dasar seorang anak. Meskipun jujur, sedih. Namanya juga impian, ada yang kesampaian dan ada juga yang nggak. Bahkan Benzitta pun bisa menangis. sumber “Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran yang kau jalani, yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit. -Ali bin Abi Thalib-". Yup, karena hal sepele seperti gagal kuliah di universitas impian itu, siapa yang menyangka bahkan aku sendiri nggak pernah kepikiran kalau disinilah aku akan bertemu dengan teman hidup. Sesudah kekecewaan yang kualami, aku mulai menata diri kembali dan ternyata nggak begitu sulit. Aku bisa menerima keputusan mama, tapi kuliah tetap menjadi tujuanku, dimanapun tempatnya. Untuk itu, akupun mencoba mencari informasi tentang kampus yang bisa jadi alternatif tempat kuliah farmasi di Banjarmasin melalui internet, dan sesudah menimbang plus minus, fix akhirnya akupun mendaftar di salah satu Akademi di Banjarmasin. Hari pendaftaran tiba, sesudah meminta restu mama dan pamit pada orang-orang di rumah, aku berangkat ke Banjarmasin seorang diri, dengan satu niat bulat, yaitu KULIAH. Aku berangkat subuh hari karena ternyata jadwalku masuk kerja hari itu di shift malam, jadi aku harus datang kembali sebelum jam 6 sore. Berangkat dengan menggunakan taksi colt, sesampainya di Banjarmasin, aku langsung menuju kampus untuk daftar dan mengurus segalanya yang perlu diurus. Perjalanan bolak-balik memakan waktu 6 jam, jadi aku benar-benar mengurus berkas dengan efektif dan tidak boleh jalan-jalan selama di Banjarmasin. Hanya di kampus saja, dan setelah selesai aku harus segera pulang. "Bismillah, semoga lulus!" do'aku saat itu. Mengambil jalur ekstensi emang gak begitu mudah karena lumayan banyak peminatnya. Tapi Alhamdulillah, namanya rezeki ada di kampus sini ya ternyata aku lulus. Lulus test masuk kuliah sumber Taksi yang kutumpangi berhenti tepat di depan tempat kerja. Aku langsung membayar biaya perjalanan pada pak supir dan berlarian a la sprinter karena jam sudah menunjukkan jam 630 dan adzan maghrib bahkan sudah berkumandang di salah satu mesjid dekat sini. “Bang, maaf telat. Ini tadi baru datang dari Banjar” “Iya gapapa, cepet masuk” Well, partner kerja hari ini lumayan kooperatif, raut wajahnya saat aku telat datar-datar aja. Padahal telat setengah jam coba, kurang parah apalagi. Oh iya, kalian harus tahu, dia orang paling sangar disini, orangnya suka mengeluarkan kata-kata sepedas Bon Cabe level 15 dipadukan Basreng Maicih. Tapi hari ini matanya teduh, seteduh Sirup Marjan Cocopandan di tengah bulan Ramadhan. Ada apa ini? Tak sempat memikirkan itu, aku harus segera bekerja seperti biasa, dan malam itu entah kenapa dengan pembeli yang tidak seperti biasanya. Buanyak macam orang jualan pisang goreng. Kami kewalahan, apalagi aku yang siangnya sudah terkuras perjalanan bolak-balik Rantau-Banjarmasin dan ngurusin ini-itu soal kuliah. Ahm, Hulk juga bisa ngidam bantal kalo kaya gini mah. hahaha Sampai jam menunjukkan pukul 925, para pembeli masih berdatangan dengan tiada ampun, kami mulai klenger. Sampai akhirnya pasien mulai sepi dan senior di tempat kerja pun mulai ngomong... Akhirnya! hahahahahha Alhamdulillaaaaaaah…. kata-kata yang ditunggu akhirnya keluar. “Oke kak” jawabku pura-pura kalem sambil membayangkan empuknya bantal dirumah. Baru saja kami mulai membereskan sisa-sisa peperangan’ ternyata datang sebuah mobil berplat merah, kami berdua pun beradu pandang sambil tersenyum hambar saat mengetahui siapa yang datang. Siapa emangnya? jadi yang datang ini adalah salah satu pelanggan setia kami which is… lumayan teliti dan agak bawel. hehehe. Tapi kalau kata pedagang, pembeli adalah raja, jadi pelayanannya mesti maksimal... Belum selesai transaksi sang juragan pertama, datanglah juragan kedua. Sama-sama mengendarai mobil berplat merah. Keduanya pun mempunyai spesifikasi yang sama. Fix sudah, buyar khayalan buat cepet-cepet bertemu bantal dirumah… Akhirnya sesudah bersibuk-ria memenuhi pesanan para agan-aganwati itu, mobil-mobil berplat merah itupun berangkat dari parkiran apotek. Eh, pas melihat jam tahu-tahu sudah hampir jam 10 malam. Larut malam banget ini maks, mesti cepat pulang… Maklum, aku gak pernah pulang malam-malam diatas pukul 9 kalau gak izin duluan, orang rumah pasti khawatir. Tiba-tiba sebuah motor mampir, seorang lelaki ganteng berwajah teduh dan imut melepaskan helm dengan dramatis seperti potongan film india dengan background musik suara desahan seksi. Ok, aku lebay, sebenarnya biasa aja. dia lepas helm, dan langsung menuju kedepan apotek. gambar sekedar ilustrasi, suami gue lebih ganteng sumber “Ada jual obat hepatoprotektor lah?” Ada mas, beli saja aku. aku akan melindungi hatimu. Becanda, bukan itu jawabannya. karena pertama, aku gak dibeli. Aku ini dilamar. Apa pula lah ini. skip… “Adanya cuma Curcuma tablet ka” “ mmmm….Beli lima strip ya…” Udah. gitu aja. Sederhana ya? Ngomong-ngomong, sebenarnya ini bukan pertemuan pertama kami karena dia sebelumnya udah lumayan sering mampir beli obat kesini. Tapi yah, malam itu segalanya terasa begitu spesial. tanpa ada martabak diantara kami. Who knows, he will be father of my childrens. Biarin sok enggres dulu yah, supaya kewren. lol Singkat cerita, kami bertemu untuk berbicara serius. Saat itu dia bilang dia nggak mau pacaran, dia menginginkan level yang lebih tinggi. Pernikahan. Dan dia mau langsung datang kerumah untuk melamar. Dan karena aku bodoh, kutolak. Aku yang saat itu masih gadis 18 tahun dengan pengalaman cinta masih nol menolak untuk menikah. Aku berkilah harus berpacaran untuk mengenal lebih dalam. Menurutku pribadi, penolakan ajakan nikah saat itu adalah salah satu keputusan yang paling buruk sepanjang hidupku. Kalau aku disuruh lagi memutuskan jawaban pertanyaan itu sekarang, sesudah mengenal dia luar dan dalam. tentu saja jawabannya adalah YES, I DO. Tapi segala sesuatunya toh sudah berlalu, saat itu dia mengikuti keinginanku. Dan sesudah satu tahun menjalani hubungan yang berstatus haram, yaitu berpacaran. Ya, aku sangat sangat sangat menyesal kenapa mesti pacaran karena itu jadi awal yang gak varokah, tepat pada tanggal 10 Juni 2014, Aku resmi dilamar di usia yang ke-19 tahun. Baca juga Rona di Sore Hari Proposal Berselang 3 minggu dari tanggal lamaran, aku yang saat itu berstatus mahasiswi-semester-tiga pun memutuskan untuk menikah. Yup, kayak judul filmnya Wim Umboh zaman emaknya ini emak masih bocah, Pengantin Remadja. Tsaahhhh!! Nyomot potonya yamada taro bahaha sumber Ngomong-ngomong tanggal 10 Juni, di tanggal yang sama tahun depannya ternyata dapat kado dari Allah, yaitu kelahiran anak pertama! Qodarullah yang indah banget. Alhamdulillah D Ada yang komentar, kok kayanya nikahnya seperti buru-buru? Kalau kalian membaca blog ini dari awal tentu tahu, kami tidak terburu-buru, kami sudah lama mengenal dan keluarga sudah saling tahu dan memberi restu. Ya, kalau membahas persiapannya emang sih dari lamaran badatang dalam adat Banjar agak cepat, cuma tiga minggu buat persiapan nikah + resepsi karena mengejar waktu sebelum Ramadhan kami menikah 2 hari sebelum bulan Ramadhan. Menikah saat kuliah memang kadang terlanjur mendapat stigma negatif dimasyarakat. Salah satu pertanyaan yang lucu dan menggelitik dari pernikahan saat masih duduk dibangku kuliahpun sempat terlontar secara tersirat, yang kalau diterjemahkan to the point kira-kira begini “kalian nggak married by accident kan?” wt-. Pertanyaan gitu langsung menancap ibarat panah Lars Andersen. Tapi nggak keren kaya doski sih karena terlalu ngawur. Ya menurut ngana? Pas nikah perutku emang gede karena banyak lemaknya. tapi… silakan hitung lagi deh jarak dari bulan nikah ke bulan melahirkan. Nggak MBA kok pak, bu. Setelah aku dilamar, akupun kawin, tak lama kemudian hamil, dan bahagia selamanya. Tapi tunggu. Kawin bukan berarti kisahnya habis dengan happy-ending. Kalau kata abang-abang Korea JYJ itu hanyalah “New Beginning”. Ibaratnya keputusan untuk menikah muda saat itu adalah baru pergi kepelabuhan, beli tiket, tahu jadwal keberangkatan dan naik kapal buat menuju destinasi berikutnya. Perjalanan masih panjang. yang semoga, dengan izin Allah, suatu saat nanti bakalan sampai berdua dengan selamat. Hanya sebuah permulaan kecil, sumber Ibu dan Bapak dirumah adalah pintu rezeki dan surga. Anggap orang tuamu adalah raja, jadi titahnya pasti ada imbalan’-nya kok. minimal ya dapat pahala… Dalam kasusku, aku mendapatkan suami yang baik. Menikahlah karena Allah, Bukan cinta doang. It depends on your minds, terdengar seperti bullshit atau kata-kata bijak. hahaha. Tapi percaya aja, sesuatu yang diniatkan mencari ridha Allah itu gak bakalan ngecewain. Niat baik, cara baik, Insya Allah berhasil baik. Trust me, its work kalau kata mas Elmen D Mengutip quotes dari Lulu El-Hasbu, “Suamiku hadiah Allah”. Aku selalu percaya suami yang baik untuk istri yang baik, kebetulan aku dikasih Allah yang baik, artinya aku harus memperbaiki diri sampai sama baiknya. Gitu sih menurutku. Ngomong-ngomong aku gak masuk team AyoNikahMuda yahh, meskipun sendirinya nikah umur 19 taon. Tapi aku masuk team KalauSiapNikahJanganDitunda. D Karena apa? Jika kamu normal secara biologis dan semua syarat menuju jenjang selanjutnya udah oke, ngapain nunda lagi? Azegh. Jangan lupa baca lagi friendly reminder di atas ya. . 48 177 219 175 346 333 405 398

cerita dewasa malam pertama nikah muda